Pantai Pasir Padi Pangkalpinang

Satu-satunya pantai yang ada di kota Pangkalpinang yang mudah dijangkau dengan kendaraan pribadi hanya memakan waktu kurang lebih 10 menit dari Pusat Kota. Bisa menjadi pilihan destinasi wisata anda yang ingin bersantai bersama teman, pasangan, keluarga dan sanak saudara.

Jembatan Emas Pangkalpinang Bangka

Icon Baru Wisata Bangka Belitung. Sebuah Jembatan Yang Terletak Di Perbatasan Antara Kota Pangkalpinang dan Kabupaten Bangka. Tempat Yang Pas Untuk Mengabadikan Panorama yang Sangat Indah.

Pulau Lengkuas Belitung

Salah satu pulau terindah di Pulau Belitung yang tepatnya terletak di Kabupaten Belitung. Terdadapat sebuah Mercusuar yang menjadi Icon dari pulau ini. Untuk mencapai pulau ini harus mengunakan kapal-kapal yang bisa anda sewa dari para penyedia jasa angkutan ke pulau tersebut.

Jembatan Emas With Sunset Pangkalpinang Bangka

Pemandangan Matahari Terbenam Yang Begitu Indah Terlihat Dari Jembatan Emas Bangka.

Tanjung Pesona Bangka

Pantai Indah Dari Bangka. Terdapat Vila Menghadap Langsung Ke Pantai Yang Bisa Di Sewa.

Sunset Tanjung Pendam Belitung

Pemandangan Matahari Terbenam Yang Indah Dari Pulau Belitong.

Bukit Berahu Belitung

Bukit Yang Terdapat Pantai Dibawahnya. Pemandangan Pantai Indah Dari Atas Bukit.

Tanjung Pendam Belitung

Sebuah Tanjung Yang Bersebelahan Dengan Pelabuhan Penumpang. Terdapat Puluhan Warung Kopi Untuk Tempat Bersantai Dan Buka Sampai Malam. Juga Terdapat Sunset Yang Sangat Indah Pada Sore Harinya.

Jembatan Pahlawan 12 Pangkalpinang

Jembatan Dengan Konstruksi Kuat Yang Menjadi Andalan Masyarakat Pangkalpinang Yang Terdapat Di Tengah Tengah Kolong Retensi Pangkalpinang.

Pantai Jambosai Tanjung Kelayang Bangka

Pantai Dengan Batuan Besar Yang Mendominasi Daratannya Dan Langsung Mennuju Laut.

Tanjung Berikat Bangka Tengah

Memiliki pantai indah yang masih alami dan gusung panjang yang membentang di ujung timur pulau bangka.

SELAMAT DATANG DI ALLBABEL | SEMUA TENTANG WISATA BANGKA BELITUNG ADA DISINI

Pantai Air Mas (Simpang Teritip) - Bangka Barat

(src:visitbangkabelitung)
Pantai Air Mas berada di Desa Rambat Kecamatan Simpang Teritip. Yang menarik dari pantai ini adalah pasirnya yang berwarna putih dan air lautnya yang bening berwarna biru serta banyaknya susunan batu karang yang terhampar di sepanjang pantai. Pantai ini berjarak 13.2 km dari Ibukota Kecamatan Simpang Teritip dan dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan roda empat atau dua. (src:visitbangkabelitung)


Pantai Batu Belubang - Bangka Tengah

src:visitbangkabelitung
Pantai Batu Belubang ini terletak di Desa Batu Belubang Kecamatan Pangkalan Baru kurang lebih 60 km dari Ibukota Kabupaten Bangka Tengah, dan hanya berjarak sekitar 10 KM dari Bandara Depati Amir. Selain memiliki keindahan pantai yang menarik pantai ini memiliki pasir putih yang sangat bersih dan halus, pantai ini juga memiliki panorama matahari terbit yang sangat indah. Di kawasan ini, terdapat Pelabuhan Penangkapan Ikan, sehingga banyak orang yang datang ke sini untuk mencari ikan. Di kampung Batu Belubang, masyarakat juga mengawetkan ikan dengan cara di asin dan orang - orang dapat membeli ikan asin di kampung ini. (src:visitbangkabelitung)
src:visitbangkabelitung

Pantai Batu Perahu - Bangka Selatan

 
Pantai Batu Perahu terletak dikelurahan Tanjung Ketapang Kecamatan Toboali Kabupaten Bangka Selatan, berjarak sekitar 2 km dari Kota Toboali dan dapat ditempuh selama 20 menit perjalanan dengan kendaraan roda dua dan empat. (src:visitbangkabelitung)

(src:visitbangkabelitung)
(src:visitbangkabelitung)
Uniknya Pantai Batu Perahu Toboali, Ada Batu Granit Raksasa Bertuliskan Lafadz "Allah". Penemuan batu granit raksasa berlukiskan lafadz Allah tersebut terjadi secara tidak sengaja oleh warga Toboali Kamaludin Ico. Padahal selama ini batu berbentuk unik itu sering menjadi tempat selfie pengunjung yang datang kesana. Kamal menceritaan fenomena batu bertuliskan lafadz Allah di ketahuinya dari foto anaknya bernama Karin yang tiga hari lalu berfoto di depan batu tersebut, ketika ia melihat fotonya dirinya kaget dengan adanya batu bertulis nama Allah. Batu yang ia lihat tersebut terletak di pinggiran pantai batu perahu memiliki tinggi kurang lebih tiga meter dan lebar lima meter. (src:tribunnews)
(src:tribunnews)
(src:tribunnews)
Melihat fenomena alam yang tidak sengaja ditemukan itu ia menilainya sebagai bentuk kebesaran Allah SWT.Sehubungan dengan adanya batu granit raksasa belukis lafadz Allah tersebut, Kamaludin Ico berharap fenomena ini oleh warga jangan disalah artikan tetapi tetap harus di lestarikan. (src:tribunnews)

Pantai (Laut) Nek Aji Toboali - Bangka Selatan

Berkunjung ke kota Toboali yang terletak di ujung selatan pulau Bangka menjadi sensasi tersendiri, karena kota yang terletak kurang lebih 130 km dari kota Pangkalpinang ini memiliki cerita dan nuansa khas berbeda dibandingkan bila Anda berkunjung ke kota-kota lain di pulau Bangka. Banyak hal menarik terkait kota yang merepresentasikan wilayah selatan pulau Bangka ini. Salah satunya adalah dialek bahasa Melayu-nya yang tidak biasa yakni cara berbicaranya sangat cepat dan unik. Misal dalam pengucapan huruf ‘s’ seringkali diucapkan menjadi huruf ‘h’ sehingga bisa membuat telinga ‘tertipu’ dalam artian salah menangkap makna kata. Jika ada yang mendengar kata ‘hape’....itu artinya ‘siapa’ bukan ‘hp’, sehingga di kalangan orang Bangka beredar anekdot, kalau mau ‘hp’ gratis datanglah ke Toboali.
 
Toboali juga dikenal sebagai sentra belacan/terasi Bangka yang legendaris, kota lumbung sahang – sebutan orang Bangka untuk lada putih, kota nanas (terkenal dengan nanas Bikang-nya), festival Teluk Serujo, hingga ritual ‘kawin Haredek’ alias kawin massal yang merupakan tradisi turun temurun setelah panen sahang, serta cerita-cerita tentang kemampuan ‘ngilmu’ alias ilmu santet dan sejenisnya yang dimiliki masyarakat Bangka Selatan.
 
Toboali sendiri merupakan ibukota Kabupaten Bangka Selatan, dan seperti kota-kota lain di Kepulauan Bangka Belitung, sejarahnya tidak terlepas dari keberadaan timah dan ‘sahang’ alias lada.  Bila Anda mengelilingi kota yang posisinya tepat di pesisir pantai ini, akan terlihat sejumlah bangunan tua berusia di atas 50 tahun, hal ini menandakan bahwa dahulu kota ini  memiliki peran penting dalam perekonomian pulau Bangka. Dan, tepat di jantung kota masih berdiri beberapa bangunan bernilai sejarah, seperti Benteng Toboali, Gedung Wisma Samudra yang pernah dikunjungi Bung Karno ketika dibuang ke kota Mentok, Bangka Barat pada tahun 1949, Gedung Nasional yang dibangun secara swadaya melalui sumbangan uang rakyat, bangunan-bangunan rumah, mesjid, kelenteng, dan sebagainya. Adanya gedung serta bangunan-bangunan tersebut telah menandakan bahwa kota ini pernah berjaya sebelum era kemerdekaan RI. Posisi pelabuhan pun terletak di jantung kota, sehingga aura sebagai kota pelabuhan tua pun sangat terasa. Begitu juga ketika memasuki perkampungan yang terletak di tengah kota, masih bisa ditemui bangunan rumah-rumah panggung khas negeri tanah Melayu.
 
Kota Toboali ini sangat menarik, ia memiliki pantai yang dapat ditempuh hanya dengan berjalan kaki.  Mengapa tidak, bila mengunjungi Gedung Wisma Samudra, Benteng Toboali, maupun Gedung Nasional, kita akan melihat pantai di seberangnya. Begitu pula perkampungan yang ada di tengah kota, ternyata dibangun tepat di pesisir pantai. Wajar apabila warga kota ini mau melihat pantai, tak perlu menempuh jarak dengan hitungan kilometer, cukup beberapa ratus, puluh, bahkan hitungan meter saja. Salah satunya adalah pantai yang berada tepat di belakang bangunan rumah tua khas peninggalan Belanda yang sekarang dijadikan Kantor Pos Toboali.
 
scr:tribunnews
Pantai itu dikenal dengan nama Laut Nek Ajie. Entah dari mana asal nama pantai ini, yang pasti kata ‘Nek’ menunjukkan sebutan untuk orang tua berkelamin perempuan, kata ’Ajie’ bisa menunjukkan nama orang atau sebutan bagi nenek-nenek dari kalangan Tionghoa, atau nama seseorang dari masa lalu. Sementara kata ’Laut’ merupakan sebutan orang Bangka untuk pantai. Namun apapun namanya, pantai ini terasa sangat strategis, karena dekat dan terjangkau. Cukup berjalan kaki sudah dapat menikmati pasir putih, gelombang air laut serta hembusan anginnya, serta pemandangan air laut yang biru kehijauan dengan latar belakang perbukitan hijau.  Wajar saja bila pantai yang lokasinya hanya satu lemparan batu dari pusat kota Toboali ini kemudian dijadikan pusat aktifitas yang sewaktu-waktu bisa diubah menjadi tempat kerumunan massa. Salah satu event pariwisata menarik yang dilaksanakan di Laut Nek Ajie ini adalah event Toboali City on Fire  yang dilaksanakan pada bulan Oktober. Saat itu pantai yang biasanya bersuasana tenang, sontak riuh ramai karena kunjungan ribuan warga mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa, hingga orang tua, berkumpul mengikuti beragam kegiatan dari pagi hingga malam.  
 
Adapun keistimewaan pantai ini selain letaknya di jantung kota, juga sangat nyaman walau pada siang hari yang panas karena pantai ini dinaungi deretan pohon rindang sebagai peneduh. Jadi pantai ini sangat ideal bagi pengunjung yang enggan dengan panas sinar matahari. Disamping posisi pantainya landai dan tidak berhadapan dengan laut lepas, juga aman bagi anak-anak. Pemandangan perbukitan gunung Namak yang hijau menjadikan pantai ini terasa lengkap.  Laut Nek Ajie bagi warga Toboali adalah pusat rekreasi andalan di  kota ini. (src:visibangkabelitung)

Tanjung Ular - Bangka Barat

src:visitbangkabelitung
Anda bisa menuju pantai ini dengan menempuh setidaknya 10 kilometer lebih dari kota Mentok dengan cara melewati beberapa perkampungan. Di sini perkampungan yang akan Anda lewati adalah perkampungan orang Melayu dan Tionghoa. Anda juga akan melewati sebuah bukit yang dinamakan Bukit Menumbing. Menurut cerita orang-orang sekitar, bukit inilah yang menjadi tempat presiden pertama republik Indonesia diasingkan pada masa penjajahan Belanda.
Mungkin Bangka Belitung merupakan tempat yang cukup jauh dari pikiran Anda. Tapi jalan yang telah diperbaiki akan membuat Anda tidak merasakan perjalanan yang melelahkan. Kenapa dinamai Tanjung Ular? Karena jalan menuju ke pantai Tanjung Ular ini berkelok-kelok untuk bisa sampai di sana, seperti ular. Maka dinamai seperti itu. Bedanya dengan pantai yang Anda temukan di daerah lain adalah pantai ini memiliki mercusuar. Anda bisa melihatnya walaupun bentuknya tidak terlalu besar. Mercusuar ini sebagai penanda arah untuk kapal-kapal yang melintasi pantai Tanjung Ular ini. Terdapat juga kampung nelayan di pantai ini. Sehingga tidak hanya berwisata air. Anda dapat melihat beberapa kapal nelayan bersandar. Anda juga dapat melihat aktifitas nelayan seperti bagaimana mereka menangkap ikan. Karena jika ombak tenang berbeda cara menangkap ikannya begitu juga saat ombak sedang tinggi. Bagaimana sih bentuk pasir di Pantai Tanjung Ular ini?
src:tiket
Pantai Tanjung Ular ini memiliki pasir berwarna kekuningan, dengan batu karang berwarna kemerahan. Ini menjadi ciri khas pantai ini dibandingkan pantai lain yang memiliki batu karang berupa granit. Pantai ini juga landai sehingga aman untuk berenang. Air pantainya juga jernih karena pantai Tanjung Ular ini masih terjaga ekosistem air laut yang berupa terumbu karang yang masih banyak. Sehingga jika Anda bisa menyelam ke laut di pantai ini, banyak terumbu karang dan ikan yang masih terjaga. Bentuknya yang bagus, indah, dan sangat patut dikagumi.
Transportasi di daerah ini cukup sulit. Seperti terisolasi. Anda dapat menyewa sepeda motor ojek namun dengan harga sekitar Rp 50.000 ke atas sekali jalan. Sedangkan untuk menyewa mobil, jika Anda datang bersama keluarga maka harga sewa mobil adalah Rp 250.000an ke atas. Banyak faktor harga mahalnya sewa transportasi ini, dari lokasi jalan yang masih diaggap rusak dan juga sulitnya mencari BBM di wilayah ini. Bahkan diakui Bukit Menumbing menuju pantai Tanjung Ular ini masih diselimuti hutan yang belum dijamah. Bahkan beberapa tukang ojek mengaku belum berani melewatinya.

Anda bisa mengakses Kota Mentok, tempat Pantai Tanjung Ular ini dari pelabuhan Palembang selama 3 jam. Sehingga penginapan bisa Anda cari yang layak langsung di Kota Palembang. Karena cukup menginap 2-3 hari di hotel yang ada di kota Palembang. Anda dapat memakai di hari kedua untuk mengunjungi Pantai Tanjung Ular ini. Berangkat dari pagi, setidaknya sebelum siang Anda telah mencapai Kota Mentok. Dengan kurang dari 1 jam Anda sudah sampai di Pantai Tanjung Ular ini. Selamat menikmati liburan pantai Tanjung Ular ini.(src:jalanjalanyuk)

Pantai Penyabong (Pantai Batu Lubang) - Belitung

Pantai Penyabong merupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Pulau Belitung Terletak di Dusun Batu Lubang, Desa Padang Kandis, Kecamatan Membalong, Belitung

Nama lain Pantai Penyabong 
Pantai Penyabong juga dikenal dengan nama Pantai Batu Lubang karena letaknya yang berada di Dusun Batu Lubang. Pantai ini memiliki keindahan alam yang hampir sama dengan keindahan Pantai Tanjung Tinggi. Jika kita perhatikan pantai ini memiliki gugusan bebatuan granit yang sangat banyak bertebaran di sekitar pantai, sama hal nya dengan yang ada di pantai Tanjung Tinggi. Hanya saja yang membedakan dengan Pantai Tanjung Tinggi yaitu adanya batu granit besar yang memanjang dan menyambung satu sama lain dengan batu granit lainnya dan menjorok ke arah laut yang menyerupai dermaga alami. Selain itu terdapat pepohonan pandan Laut yang tumbuh berderet rapi di sepanjang pinggir pantai ini.


 Cerita Masyarakat tentang Pantai Penyabong
Menurut cerita masyarakat setempat, dinamakan Penyabong dikarenakan adanya gugusan bebatuan granit besar yang memanjang dan menyambung satu sama lain dengan batu granit lainnya. Makna kata penyabong sama halnya dengan menyambung. Selain itu, pantai ini juga memiliki pasir putih dengan kontur pantai yang landai, ombak laut yang sedang, air laut yang jernih dan bersih sehingga membuat pantai ini aman dan nyaman untuk berenang.

Jarak Tempuh dari kota Tanjungpandan
Pantai Penyabong berjarak sekitar 56km dari Kota Tanjungpandan dan dapat ditempuh dengan menggunakan mobil sewaan yang dapat kita sewa di beberapa hotel atau penginapan yang ada di pusat kota. Tarif sewa mobil berkisar samapi Rp. 450.000 per 24 jam tanpa supir atau samapi Rp. 650.000 dengan supir per 24 jam. (src:belitungtravelcenter)

Berikut adalah GIS Pantai Penyabong (Sumber: Kemenbudpar RI, Survey GIS Pulau Belitung 2010). (src:visitbangkabelitung)
 
src:visitbangkabelitung


Tanjung Kiras Membalong - Belitung

Tidak jauh dari Pantai Penyabong, terdapat sebuah pantai yang tidak kalah indahnya, yakni Pantai Tanjung Kiras. Pantai ini cocok mendapat sebutan pantai berlatar pulau karena di sebelah kanan pantai ini dapat terlihat hijaunya pemandangan pulau-pulau di tengah laut.

Pantai Tanjung Kiras berjarak sekitar 70 km dari kota Tanjungpandan, Untuk sampai ke Pantai Tanjung Kiras, pengunjung harus menapaki jalan semak-semak. Pantai ini terletak di balik kawasan hutan Desa Tanjung Kandis, Membalong, Belitung Selatan.


Pantai ini terlihat begitu menawan dan eksotis. Pemandangan batu granit dan pulau yang berada di tengah laut seperti menjadi paduan indah di Pantai Tanjung Kiras.

Pasir putihnya yang lembut dan ombak pantai yang relatif tenang menjadikan berada di pantai ini memberikan suasana kedamaian di hati. Berjalan-jalan santai di sepanjang pantai sambil sesekali merasakan sejuknya air di pantai ini juga dapat membuat pengunjung merasa rileks.

Mendengarkan suara gulungan ombak sambil menikmati sejuknya angin di pantai ini menjadikan suasana tenang di pantai ini terasa begitu syahdu. Belum banyaknya wisatawan yang mengetahui Pantai Tanjung Kiras membuat pantai ini relatif sunyi dan jauh dari hingar-bingar kota.
Satu lagi yang menarik di pantai ini, pengunjung dapat melihat kapal yang sedang melakukan penambangan pasir di sekitar pantai. Kapal yang sudah terlihat usang ini terlihat merapat di sekitar Pantai Tanjung Kiras.
Senja menjadi waktu yang tepat untuk mengunjungi pantai ini. Menyaksikan pemandangan matahari terbenam menjadi aktivitas yang menyenangkan di pantai ini. Warna langit yang memerah saat senja membuat berada di pantai ini menjadi sesuatu yang sulit terlupakan. (src:visitbangkabelitung)

Tanjung Bunga - Pangkalpinang

 Kawasan yang berdekatan dengan kawasan pantai Pasir Padi kurang lebih 2,5 km dengan pantai yang landai dan berbatuan, sehingga memiliki karakteristik yang unik. Pada bagian arah kedarat Tanjung Bunga memiliki satu kawasan yang berbukit dengan panorama yang sangat indah kearah laut, apalagi jika terlihat hilir mudiknya kapal penumpang dan barang, Yang keluar masuk pelabuhan Pangkalbalam. Melalui laut lepas di kawasan Pantai Pasir Padi dan Tanjung Bunga ini.

Kawasan Pantai Tanjung bunga telah memilikisite plann sebagai kawasan wisata Tanjung Bunga Dan TAC TOS ( Tanjung Bunga Circuit and Town Square). Keunikan kawasan Pantai Tanjung Bunga adalah terdapatnya batu-batu pantai yang tersusun, dan bagi para pecinta wisata minat khusus, lokasi Tanjung Bunga sangat cocok dalam petualangan dengan menyusuri pantai dan alam berbukit. (src:visitbangkabelitung)
src:google
src:google
Disekitar Tanjung Bunga juga terdapat Pura/Pure khas Bali yang berdiri. Gak perlu ke bali untuk foto-foto sama Pure ini karena di kota Pangkalpinang juga ada.

src:satuindonesia
scr:ugesngeruce
scr:ugesngeruce

scr:ugesngeruce
Saat memasuki pure ini akan bertemu dengan juru kunci dari pure tersebut. Dikenakan selendang seperti saat masuk candi borobudur atau candi prambanan, lalu pengunjung akan naik tangga pintu masuk di percik2kan dengan air. Pure yang ada di tanjung bunga ini bercorak hindu-jawa dan perbedaannya terletak pada patung-patungnya dan itu yang memedakannya dengan Pure yang ada di bali.



Kain Cual - Bangka Barat


Menenun cual awalnya merupakan aktivitas perempuan Bangsawan Muntok, Bangka Barat, keturunan Ence' Wan Abdul Haiyat di Kampung Petenon, pada abad ke-18. Tenun cual mulanya merupakan kain adat Muntok yang berarti celupan awal pada benang yang akan diwarnai.
Tenun cual merupakan perpaduan antara tekhnik songket dan tenun ikat, namun yang menjadi ciri khasnya adalah susunan motif menggunakan tekhnik tenun ikat. Jenis motif tenun cual antara lain susunan motif bercorak penuh (Pengantek Bekecak), dan motif ruang kosong Jande Bekecak). Cual Bangka dahulu dikenal dengan nama Limar Muntok. Sekilas motif kain tenun cual nampak seperti songket palembang. Yang membedakan  adalah jika pada Songket palembang motif diambil dari bentuk-bentuk bunga seperti cempaka atau bunga cengkeh, maka cual mengambil motif bentuk-bentuk alam dari tumbuh-tumbuhan dan hewan, seperti motif kucing atau bebek, bunga mawar, dan lain-lain yang jika dilihat dari jauh akan timbul motifnya.

Fungsi sosial dari tenun cual adalah sebagai pakaian kebesaran lingkungan Muntok, pakaian pengantin dan pakaian pada hari-hari kebesaran Islam dan adat lainnya, sebagai hantaran pengantin ataupun mahar yang langsung menggambarkan status sosial (pangkat dan kedudukan) seseorang pada masa itu. Dahulu, kehalusan tenunan, tingkat kerumitan motif dan warna pada tenun cual mengandung filosofi hidup sebagai hasil perjalanan religius penenunnya.
Tenun cual sangat terkenal karena tekstur kainnyaa/yang begitu halus, warna celupan benangnya tidak berubah, dan ragam motif seakan timbul, jika dipandang dari kejauhan. Peminat tenun cual pun hingga ke luar Bangka, sehingga diperjualkan pula ke Palembang, Belitung, Pontianak, Singapura dan Tanah Melayu lainnya. Hal ini menyebabkan pengguna tenun cual tidak lagi hanya pada keturunan Bangsawan Mentok.

Tahun 1914 hingga 1918, terjadi perang besar melanda Eropa yang menyebabkan terputusnya bahan baku tenun cual. Masuknya tekstil dari Cina menjadi pelengkap orang-orang Muntok meninggalkan kerajinan tenun cual. Tahun 1990, Perindustrian Kota Madya pangkalpinang menggalakan kembali keraj inan cual di Bangka. Kelompok usaha kerajinan cual yang terdiri dari anggota, keluarga tersebut diketuai oleh Masliana.Tahun 2003 Maslina membentuk Koperasi Tenun Kain Cual Khas Bangka. Kini ada 40 perajin cual yang tersebar di kota maupun kabupaten di Bangka Belitung.

Produk dan Kapasitas Produksi
Tenun Cual untuk wanita & pria, (324 stel/ tahun).
Kemeja & bahan motif cual tekhnik printing, pesanan dalam jumlah banyak, ready stock (6000 meter/ tahun).
Kemeja & bahan sarimbit motif cual tekhnik cap, stock terbatas, sesuai pesanan, wania dan motif bisa khusus (2400 meter/tahun).
Cendramata dan aksesoris khas Bangka, seperti hiasan dinding, syal, mainan kunci dll.
Melayani training/ magang tekhnik menenun cual.
Unit penjualan bahan baku & peralatan (60 unit/tahun).
Unit simpan pinjam khusus bagi perajin.

Kualitas Tenun Cual
Kualitas I (sehelai benang pakan), selendang besar (P.225 cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 7.500.000,- s/d Rp. 19.000.000,-
Kualitas II (dua helai benang pakan), selendang Besar (P.225cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 3.500.000,- s/d Rp. 6.700.000,-
Kualitas I (sehelai benang pakan), selendang kecil (P. 190cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 2.800.000,- s/d Rp. 3.400.000,-
Kualitas II (dua helai benang pakan), selendang kecil (P. 190cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 1.800.000,-s/d Rp. 2.800.000,-
Kualitas III (tiga helai benang pakan), selendang kecil(P.190cm, L.56cm) Bahan baku sutra tanpa campuran, Rp. 1.300.000,- s/d Rp. 1.700.000,-

Tips Merawat Tenun Cual
Tenun cual sebaiknya digulung mengelilingi batang pralon yang dilapisi dahulu dengan kertas minyak, atau kertas copy.
Lalu dimasukkan ke dalam tabung atau dibungkus plastik lalu disimpan dalam lemari kayu.
Jauhkan dari cahaya matahari langsung dan air.
Tabung atau lemari penyimpanan diberi lada atau cengkeh yang ditakuti rayap atau serangga lainnya. Tenun cual tidak boleh di Dry Clean dan di Loundry hanya boleh angin-anginkans etelah dipakai.

Tips Merawat Bahan Motif Cual Tekhnik Cap
Agar warna alam pada bahan tersebut dapat tahan lajna hendaknya tidak mencucinya dengan mesin cuci. Jangan direndam terlalu lama, sebaiknya dicuci menggunakan shampoo atau sabun khusus (lerak)
Jangan dijemur di bawah sinar matahari langsung. Sebaiknya digantung menggunakan hanger lalu diangin-anginkan di tempat yang teduh dan dibalik.
Saat menstrika jangan terlalu panas dan dibalik, jangan menstrika di atas permukaan atau lapisi menggunakan sapu tangan.
Simpan di tempat yang teduh, tidak terkena sinar lampu dan matahari secara langsung.
Jika ingin memberi kapur barus, bungkus terlebih dahulu. (src:visitbangkabelitung)




Demikian pula halnya dengan para pekerja turunan Cina yang didatangkan oleh Pemerintahan Belanda guna dipekerjakan sebagai kuli-kuli parit timah negeri. Dari kaum wanitanya di negeri Muntok, banyak melakukan kegiatan bertenun membuat kain dan selendang dari sutera dan diantaranya adapula dipadukan dengan benang emas, khusus didatangkan dari negeri luar pakaian-pakaian wanita dan sebagainya. Kain hasil tenunan masyarakat Muntok dikenal dengan nama Kain Cual, yang banyak pula yang diperdagangkan oleh negeri lain, seperti : ke Palembang, Belitung, Pontianak, Singapura dan daratan Malaya dll.
Harga selembar kain tenun atau selendang cukup murah waktu itu, sekitar ₤.25 (dua puluh lima gulden) hingga mencapai ₤.100 (seratus gulden).

Memang kebiasaan serta keahlian bertenun itu, mulanya berasal dari kaum wanita keturunan Ence’ Wan Abdul Haiyat dari Siantan. Kain Cual tenunan Muntok sempat terkenal waktu itu di negeri lain, seperti Malaka, daratan Sumatera, Jawa, Johor dsb. nya, selain tenunannya halus dan motifnya menarik, juga tidak mudah luntur. Kain Cual ini kebanyakan bermotifkan bunga-bunga yang indah, yang sekilas kalau dipandang nampak bunga-bunga tadi timbul, yang saat itu sangat jarang ditemui, namun sayangnya kelangsungan kegiatan ini tidak bertahan lama dan sejak perang raya melanda Eropah pada tahun 1914 hingga tahun 1918, harga-harga barang melonjak tinggi, akhirnya banyak persedian barang menjadi menipis, termasuk pula untuk pengadaan bahan benang emas, sutera dan benangbenang lainnya, yang banyak kosong di pasaran, baik di Muntok sendiri bahkan Singapura sekalipun. Dengan keadaan yang sulit itu, akhirnya petenun-petenun di Muntok menghentikan kegiataannya untuk memproduksi kain Cual dan selanjutnya kain cual sempat terkenal itu lenyap dan tidak pernah lagi ditemukan orang.
(src:Kutipan R. Achmad (1936) bab 28. Sumber foto : Museum Tropen. Dikutip Dari FB Atok Usang)