Masjid Kayu Tua Tunu terletak di kawasan hutan di Desa Tua Tunu,
Pangkalpinang. Kawasan Masjid ini masih berupa kawasan hutan dan kebun
masyarakat, namun dilengkapi dengan galeri dan model kampong Bangka di
masa lalu. Kawasan ini dirintis dan dikelola Kelekak Community.
Untuk menuju kawasan Masjid, dapat mengikuti papan petunjuk arah yang
dipasang dari sebuah gang kecil di sebelah Masjid Raya Tua Tunu,
Pangkalpinang. Jalan menuju kawasan ini masih berupa jalan kampong yang
tidak di aspal dan di beberapa bagian lebarnya hanya cukup untuk 1
kendaraan mobil penumpang. Sepanjang jalan kampong tersebut dapat
dilihat kebun-kebun warga seperti kebun sayuran, kebun lada dan kebun
nanas, serta melewati sungai yang airnya masih jernih dan sering
digunakan penduduk warga untuk mencuci dan mandi.
Masjid Kayu Tua Tunu baru dibangun di akhir tahun 2012. Dinamakan
Masjid Kayu karena memang bangunan ini seluruhnya terbuat dari kayu.
Kayu yang digunakan adalah kayu Cempedak dan Meranti yang diharapkan
tahan rayap. Masjid ini mengambil bentuk awal Masjid Jami’ Pangkalpinang
yang memiliki 5 tiang kayu di dalamnya.
Suasana yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota menjadikan
kawasan ini tempat beristirahat yang nyaman. Meskipun demikian, pada
hari libur, kawasan ini akan ramai dikunjungi orang serta para pesepeda
yang menjelajah alam disekitar Kawasan Masjid.
Di dalam kawasan Masjid terdapat galeri yang memuat benda-benda antik
dan alat permainan yang sering dimainkan anak-anak Bangka di masa lalu.
Terdapat pula contoh rumah panggung yang menjadi ciri rumah-rumah di
kebun-kebun di Bangka yang juga dilengkapi dengan Dapuk (tungku berkaki
yang sering ditemui di rumah-rumah orang Bangka di masa lalu). Di
halaman terdapat sebuah miniature perahu orang Sekak. Untuk menuju
rumah, harus menyeberangi kali kecil dengan jembatan bambu yang dililiti
oleh sulur rotan. (src:visitbangkabelitung)