Sabtu, Juli 26, 2014 Bangka Belitung, Kuliner
Otak Otak Bangka
Siapa yang tidak kenal dengan makanan khas yang satu ini? Ya, otak-otak khas Bangka yang sangat terkenal khas dengan rasa yang enak. Namun jika kalian berada di Kota Belinyu, namanya bukan lagi otak-otak, melainkan sate panggang. Walaupun jika di warung-warung atau kafe-kafe namanya otak-otak, itu bertujuan supaya pengunjung atau pelanggan mengenali makanan yang satu ini. Memang tidak banyak yang tahu, akan tetapi jika berada di Belinyu
makanan ini akan dipanggil oleh masyarakat setempat dengan sebutan sate
panggang. Mari kita simak sejenak ulasan tentang sate panggang berikut
ini.
Sate Panggang sudah terkenal sejak zaman dahulu kala. Makanan
olahan dari ikan ini memang sangat menggugah selera. Ikan yang biasa
dijadikan bahan baku pembuatan Sate Panggang ini adalah ikan tenggiri,
ikan yang sangat terkenal untuk berbagai masakan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Namun bisa juga ikan yang lainnya dan yang pasti ikan laut. Makanan
ini masuk dalam kategori sate-satean, namun tidak seperti sate di
Madura atau Pulau Jawa pada umumnya. Karena sate ini tidak di
tusuk-tusuk dengan lidi seperti sate di pulau jawa pada umumnya. Sate
disini juga ada beberapa macam, yaitu sate panggang, sate kukus, dan
sate goreng. Karena bahan dan juga pengolahannya sama, hanya saja beda
di cara masaknya dan namanya dibedakan dari cara memasaknya. Namun
karena masuk makanan yang juga bernama sate dari pulau jawa ke Bangka, sate yang dari pulau jawa pun dibedakan dengan nama sate cucuk karena dibuat dengan cara di tusuk.
Sate di Bangka
dibuat dari bahan ikan laut segar, di campur dengan sagu, irisan bawang
merah, sedikit irisan bawang putih, garam, santan, dan sedikit air.
Bahan-bahan tersebut dicampur dan di aduk-aduk dengan tambahan air
perlahan-lahan hingga semuanya tercampur secara merata. Setelah selesai,
tinggal Anda tentukan ingin dimasak dengan cara apa. Jika ingin membuat
sate panggang atau otak-otak, maka bahan yang tadi sudah tercampur rata
dibungkus ke dalam daun pisang dan di panggang di atas bara api. Jika
ingin membuat sate kukus, maka bahan yang sudah selesai tadi dibungkus
kedalam daun pisang atau plastik dan di kukus ke di atas air mendidih.
Namun jika ingin membuat sate goreng, maka bahan yang sudah selesai tadi
langsung di bentuk kecil-kecil dan di goreng (Seperti menggoreng begodo atau jumput-jumput).
Selasa, Juli 15, 2014 Bangka Belitung, Kuliner
Kue Jongkong Bangka
Kepulauan Bangka Belitung, provinsi yang terkenal dengan wisata pantainya yang berhamburan disana-sini. Pantainya yang landai dengan ombak yang mengalun serta taburan pasir putih yang menakjubkan. Di tambah lagi dengan hamparan batu granit yang berukuran dari kecil hingga raksasa menyimpan sejuta pesona. Selain kaya akan wisata pantainya, dari segi kulinernya juga tak kalah menariknya. Beraneka ragam kuliner khas dari daerah ini begitu meresap hingga ke hati yang menikmatinya. Resep dari nenek moyang turun temurun masih tersimpan dan mengalir dalam darah sang pribumi. Salah satu keaneka ragaman kuliner khas Bangka Belitung tersebut adalah Jongkong. Rasa yang masih asli tanpa ada pewarna dan tentunya nikmat di lidah. Hitam dibawah, Hijau ditengah dan Putih dibagian atasnya tentu tak akan terlupakan jika sudah menikmati kue khas dari Kepulauan Bangka Belitung yang satu ini. Warna-warna yang ada dalam kue ini tidak menggunakan pewarna makanan, melainkan dari zat pewarna tumbuhan yang asli dan tentunya tanpa pengawet. Warna hitam berasal dari gula merah atau gula jawa yang dihaluskan sebagai pemanis kue tersebut. Warna hijau berasal dari hijau daun pandan sebagai pewangi alami dengan aroma pandan yang harum. Sedangkan warna putihnya berasal dari putih tepung beras dan santan yang disatukan. Hmmm.. Terbayang lezatnya menyentuh lidah ketika baru saja selesai dibuat.
Pembuatannya terbilang cukup mudah dan bahan-bahannya mudah didapat.
Dimulai dari gula merah atau gula jawa yang dihaluskan dan dicampur
dengan gula pasir lalu taburkan di dalam wadah secukupnya. Untuk membuat
bagian hijau tengahnya, campurkan sari daun pandan dengan tepung beras,
tepung hun, serta garam secukupnya. Aduk terus menerus di api kecil
hingga mengeras dan kental. Setelah itu siap untuk di masukkan ke dalam
wadah yang sudah berisi campuran gula merah dan gula pasir. Kemudian
setelah itu buat bagian putihnya dengan campuran santan kelapa, tepung
beras, tepung hun dan garam secukupnya. Adonan ini juga diaduk diatas
api kecil hingga mengental dan keras, baru kemudian di masukkan ke wadah
yang sebelumnya sudah berisi campuran gula merah dan gula pasir serta
bagian hijaunya. Setelah itu dinginkan sebentar hingga benar-benar keras
dan Jongkong pun siap untuk disajikan.
Kue ini dulunya disajikan dalam potongan kaleng bekas minuman sebagai
wadahnya. Namun, seiring dengan zaman yang semakin berubah dan wadah
plastik pun sudah banyak tersedia, jadilah seperti sekarang yang di buat
ini. Wadahnya tidak penting, yang penting rasanya masih sama seperti
dahulu. Tetap lezat dan sangat nikmat sebagai cemilan yang menyehatkan.
Satu buah kue ini biasanya dijual dengan harga mulai Rp. 1.000 - Rp.
2.000. Kue ini hanya bertahan 1 hari karena tanpa bahan pengawet. Kue
ini biasa dijual dari mulai pagi hingga menjelang sore hari. Jika tidak
cepat maka akan segera kehabisan. Foto-foto ini diambil di bagian
produksi kami di Belinyu yang sedang produksi juga menerima pesanan order Jongkong untuk wilayah Belinyu,
Bangka dan sekitarnya. Untuk sementara belum bisa dikirim ke luar pulau
karena mengingat kue ini hanya bertahan 1 hari saja. Bagaimana?? Anda
berminat mencobanya?? Datang kemari, dan rasakan nikmatnya "Come Join
Us" (src:platbn)
Selasa, Juli 01, 2014 Bangka Barat, Lain-Lain
Menumbing Movie Comminity (MMC)
Komunitas Film Pertama di Bangka
Lokasi Base Camp di Muntok Bangka Barat
Tepatnya di RIFANNA STUDIO
Komunitas Yang Terdiri dari Segelintir Anak Bangka Yang Mencoba Berusaha Berkarya Melalui Media Rekam Tayang.
Contact Person :
FB : Ariev Virgosta
Contact Person :
FB : Ariev Virgosta